“PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM-HUKUM NEWTON DI KELAS X SMK PERSIAPAN JL. PANE PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2015/2016”
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan
merupakan salah satu pundasi yang menentukan ketangguhan dan kemajuan suatu
bangsa. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu bangsa menjadi maju.
Melalui pendidikan sumber daya manusia yang berkualitas dicetak untuk menjadi
motor penggerak kemajuan dan kemakmuran bangsa. Sejalan perkembangan dunia
pendidikan yang semakin pesat menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat
menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Banyak perhatian khusus
diarahkan kepada perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan mutu
dan kualitas pendidikan.
Salah satu cara yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan.
Seperti yang dikemukakan oleh Amir(2009;3) bahwa “berbagai perubahan yang
terjadi diberbagai lini kehidupan kita di era pengetahuan ini, terutama
perkembangan teknologi pendidikan dan pembelajaran haruslah dianggap penting
oleh dunia pendidikan.” Agar institusi pendidikan dapat terus bertahan dan
mendapatkan apresiasi tinggi, institusi pendidikan juga harus berubah
menyesuaikan diri dan memperbaiki diri. Salah satu aspek yang diubah dan
diperbaiki itu adalah proses belajar mengajar. Usaha untuk meningkatkan hasil
belajar Fisika siswa tentu tidak cukup hanya dengan mengatakan bahwa
usaha-usaha perbaikan telah dilakukan, misalnya dengan penyempurnaan kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) atau pun kurikulum Tingkat satuan pendidikan. Akan
tetapi, perlunya kesadaran guru untuk menggunakan dan memilih metode yang tepat
dalam penyampaian materi pelajaran kepada anak didik. Jadi, pemilihan metode
pembelajaran ini merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan
dalam melaksanakan kurikulum. Berdasarkan observasi yang saya lakukan di SMK
Persiapan JL. Pane Pematangsiantar, proses belajar mengajar masih kurang
maksimal. Hal ini bisa terjadi terjadi karena guru cenderung menggunakan model
pembelajaran konvensional ( ceramah, Tanya jawab, dan pemberian tugas).
Kegiatan belajar mengajar ini terfokus pada guru dan sebagian besar waktu
belajar digunakan siswa untuk mendengarkan dan mencatat penjelasan guru.
Alternatif untuk meningkatkan hasil
belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah dengan menerapkan suatu
model pembelajaran yang didesain untuk dapat mempengaruhi siswa untuk lebih
aktif dalam proses belajar mengajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan yakni Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving. Dalam Model
Pembelajaran Problem Solving ini siswa
menjadi peserta aktif bukan pengamat yang pasif dan bertanggung jawab terhadap
belajarnya. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang
dipelajari bukan sekedar mengetahui. Guru mengelola kelas sebagai sebuah tim
atau kelompok yang bekerja sama untuk memecahkan masalah. Untuk dapat belajar,
siswa harus memiliki teman atau pasangan, karena anak didik adalah sejenis
homosocius yaitu makhluk yang berkecenderungan untuk hidup bersama. Pada model pembelajaran konvensional,
cenderung suasana kelas lebih terfokus
pada guru, dan kurang melibatkan aktivitas siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran menjadi bersifat monoton, kurang
menarik, membosankan, dan juga siswa menjadi lebih cenderung menghafal tetapi
tidak memahami materi yang diajarkan oleh guru. Akibatnya hasil belajar siswa
menjadi rendah khususnya dalam pelajaran Fisika. Kondisi seperti ini terjadi di
SMK Persiapan JL. Pane Pematangsiantar. Berdasarkan hasil observasi awal di SMK
Persiapan JL. Pane Pematangsiantar menunjukkan bahwa interaksi pembelajaran dalam kelas
relatif masih rendah dan berlangsung satu arah. Di kelas siswa cenderung pasif
yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
Didalam
model ini, siswa diberi waktu lebih banyak berpikir, menjawab dan saling
membantu satu sama lain dalam memecahkan masalah yang terjadi. Siswa yang lemah
dan siswa yang dianggap mampu bekerja sama dan diharapkan secara langsung siswa
yang lemah dalam materi pembelajaran tidak segan untuk berkoordinasi dengan
siswa yang dianggap mampu.
Berdasarkan uraian diatas, maka masalah
ini penting untuk diteliti dan penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul : “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM-HUKUM
NEWTON DI KELAS X SMK PERSIAPAN JL. PANE PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berbagai
uraian latar belakang diatas, penulis telah mengidentifikasi beberapa
permasalahan yang dihadapi antara lain :
1. Bagaimana
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMK Persiapan JL. Pane Pematangsiantar?
2. Mengapa
guru kelas X selalu menggunakan metode konvensial ?
3. Apakah
dengan Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa?
1.3. Batasan Masalah
Sesuai dengan
latar belakang masalah yang telah diuraiakan, maka peneliti membuat batasan
masalah dalam penelitian ini. Batasan masalah ini sangat diperlukan agar tidak
terjadi penyimpangan terhadap objek yang akan diteliti. Melihat banyaknya
masalah dalam dunia pendidikan maka peneliti membatasi masalah yang akan
diteliti. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian adalah “ Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum-Hukum Newton di Kelas X SMK
Persiapan Jl. Pane Pematangsiantar Tahun Ajaran 2015/2016”.
Adapun
alasan peneliti membuat batasan masalah antara lain :
1. Luas
Ruang Lingkup Masalah
Mengingat begitu banyak
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa baik faktor internal maupun faktor
eksternal, dan karena keterbatasan wawasan pemikiran peneliti, maka peneliti
hanya meneliti tentang Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap
Hasil Belajar Fisika siswa kelas X SMK Persiapan Jl. Pane Pematangsiantar.
2. Segi
Biaya
Peneliti yang ruang
lingkupnya luas akan membutuhkan biaya yang lebih besar. Apabila peneliti
meneliti seluruh faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, baik
dalam pengumpulan data, proses pengelolaan data, maupun dalam mengambil
keputusan, untuk itu penulis membatasi masalah pada faktor yaitu Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa SMK Persiapan Jl. Pane Pematangsiantar.
3. Segi
Kemampuan
Sebagai peneliti pemula,
peneliti menyadari kemampuan peneliti ini masih terbatas. Oleh karena itu semua
yang mempengaruhi hasil belajar siswa diteliti peneliti., karena akan
menimbulkan kesulitan bagi peneliti itu sendiri. Untuk mencegah hal-hal
tersebut peneliti hanya meneliti Pengaruh
model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Siswa Fisika SMK
Persiapan Jl. Pene Pematangsiantar Tahun Ajaran 2015/2016.
4. Segi
Waktu
Mengingat keterbatasan
waktu yang dimiliki peneliti, maka peneliti ini hanya sebatas masa yang
dibutuhkan program studi yang telah ditentukan oleh akademik. Oleh karena itu
peneliti membatasi yang hendak diteliti yaitu Penerapan Model Pembelajaran
Problem solving Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMK Persiapan Jl. Pane
Pematangsiantar Tahun Ajaran 2015/2016.
1.4. Rumusan Masalah
Dari uraian latar
belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah dalam
penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : “
Bagaimana Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving dapat mempengaruhi Hasil
Belajar Fisika siswa SMK Persiapan Jl. Pane Pematang Siantar ?
1.5.Tujuan Penelitian
Setiap
kegiatan yang akan dilaksanakan mempunyai tujuan, demikian juga penelitian ini
mempunyai tujuan yaitu :
1) Untuk
memperoleh gambaran yang objektif mengenai Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMK Persiapan Jl. Pane Pematangsiantar
Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum guru menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving.
2) Untuk
memperoleh gambaran yang objektif mengenai Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMK Persiapan Jl. Pane
Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015 setelah eksperimen dilakukan bila guru
menggunakan Model Pembelajaran Problem
Solving.
3) Untuk
memperoleh gambaran yang objektif mengenai Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMK Persiapan Jl. Pane Pematangsiantar
Tahun Ajaran 2015/2016 setelah guru menggunakan Model Pembelajaran Prolem Solving.
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan
tercapainya tujuan diatas, maka manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut
:
a.
Bagi siswa, dapat
meningkatkan hasil belajar siswa yang positif terhadap pelajaran Fisika.
b.
Bagi sekolah, sebagai
masukan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
c.
Hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai pedoman atau referensi untuk penilaian berikutnya yang
sejenis.
d.
Bagi guru dan calon guru,
sebagai masukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan model
pembelajaran Problem Solving
Mudah-mudahan proposal ini bermanfaat untuk anda ...
Tunggu update untuk bab 2 setiap hari kamis,,,, terimah kasih,
Tunggu update untuk bab 2 setiap hari kamis,,,, terimah kasih,